PICTURE

PICTURE
Mendamping di Kegiatan Lomba Sains SMA

Jumat, 23 Oktober 2015

MATERI SISPALA RIMBA RAYA SMA NEGERI 1 POLI-POLIA

Pendahuluan

Sispala merupakan singkatan dari Siswa Pecinta Alam. Sispala adalah kelompok pecinta alam yang bernaung di setiap sekolah di bawah kepengawasan kepala sekolah atau pun wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Dan ada juga yang berdiri sendiri. Ini semua tergantung kebijakan pengurus masing-masing. Sebagian besar Sispala termasuk organisasi ekstrakurikuler.

VISI DAN MISI

SISPALA RIMBA RAYA



VISI

"Organisasi Sispala Rimba Raya menjadi penunjang pengembangan wawasan lingkungan serta kecintaan terhadap kelestarian alam dan dilandasi dengan Iman & Taqwa"





MISI

1.      melaksanakan pelestarian alam, penanaman pohon, dan pembersihan lingkungan

2.      melaksanakan kegiatan Bakti sosial (Baksos)

3.      meningkatkan prestasi Ekstrakulikuler

4.      membentuk pribadi anggota yang berahlak & berbudi pekerti
      5.   meningkatkan wawasan lingkungan


materi ini untuk organisasi siswa pecinta alam.
langsung aja buka bukunya silahkan klik di SINI.

terimakasih atas kunjungan anda ke blog sederhana ini.

Selasa, 10 Desember 2013

Acara Pernikahan Menurut Adat Tolaki | Byrwan Zeuz



UPACARA ADAT MOWINDAHAKO
v    PEMBUKAAN
v    ACARA  ADAT  MOWINDAHAKO ( Penunaian Mas Kawin )
Ø  Sara MEPARAMESI INE PAMARENDA
Ø  Sara  MOMBERAHI INE ULU SALANO LIPU / PUUTOBU
    ( Adat Memohon Restu kepada Pemerintah/Tetua Adat/Penguasa Negeri )
Ø  Sara  MBESUKONO  TOLEA   ( Pengantar kata juru bicara pihak pria )
Ø  Sara  MOMBO  WULE AKO  ( Adat Penyuguhan Sirih Pinang )
Ø  Sara  MOWINDAHAKO   ( Adat Inti Penunaian Mas Kawin )
Ø  Sara  POMBOLEINO  TULURA  ( Adat Penutup kata dalam Upacara )
Ø  Sara  MBOHUENO  O’SARA  ( Adat Pengukuhan  do’a Upacara )
v    AKAD  NIKAH
Ø  Pembacaan Ayat Suci Al-Quran
Ø  Pemberian/Penyerahan Perwalian oleh Pihak orang tua Wanita kepada Petugas  Pencatat  Nikah ( PPN )
Ø  Pembacaan Khotbah Nikah
Ø  Ijab  Kabul
Ø  Pembacaan  Do’a
Ø  Pembacaan  Sigat  Talik – Talak
Ø  Pembatalan  Wudhu / Mengantar mempelai Laki-laki ke Tempat  Peraduan mempelai Wanita
Ø  Sembah Sujud / Kedua mempelai melaksanakan permohonan maaf  sekaligus mohon restu kepada kedua Orang Tua  dan  seluruh keluarga
Ø  Kedua  mempelai menuju  Pelaminan
v    KATA-KATA  PENERIMAAN
v    SANTAP  SIANG  /  MALAM  BERSAMA
v    PEMBERIAN  UCAPAN  SELAMAT KEPADA KEDUA MEMPELAI
v    PENUTUP.
TERJEMAHAN  BEBAS  WACANA
UPACARA  ADAT  MOWINDAHAKO
( Penunaian Mas Kawin )
MENURUT  ADAT  PERKAWINAN  TOLAKI
TERTIB     1   : MEPARAMESI INE PAMARENDA
Tolea                  :  Bapak penguasa adat pemerintah dan pelindung masyarakat yang kami hormati. dengan penuh hormat dan rendah hati kami meletakan kalo sara ini, kami mohon restu dan perkenaan bapak, kiranya upacara adat ini sudah dapat dimulai.
Pemerintah       :  Demi kepentingan kita bersama dan demi keselarasan hajad keluarga pihak pria dan keluarga pihak wanita maka penghormatan dan permohonan saudara tolea kami terima dan kami restui. kami persilahkan saudara tolea untuk melanjutkan acara adat ini sesuai urutan dan tata tertib adat.
TERTIB 2     : SARA MBEPARAMESI  INE  PUUTOBU
                    ( Adat Memohon Restu Kepada Tetua Adat/Penguasa Negeri )
Tolea            : 
Ø  Kepada Bapak Tetua Adat dan Penguasa Negeri kami
Ø  Kami bersimpuh, melalui  ADAT  KALO  SARA  ini
Ø  Bersimpuh hormat, menghadap dengan kerendahan hati, selaku 
      Tolea, Juru bicara adat pihak kami yang datang ini.
Ø  Untuk memohon tanya, meminta sesuatu petunjuk, apakah boleh kami dibenarkan bertanya, untuk memulai acara penyampaian maksud tujuan kami;  Tujuan kami yang mulia, Maksud kami yang suci.
Ø  Kiranya  direstui  ataupun  tidak, Bapaklah yang menentukan
Puutobu       :
Ø  Demi Adat  KALO SARA yang terletak dihadapan kita bersama,
Ø  Saya menghargai permohonan dan pertanyaan anda,
Ø  Dengan melihat hadirin sejak tadi telah menanti, dan melihat persiapan upacara telah siap, serta melihat kedua keluarga besar telah hadir  semua,
Ø  Maka saya persilahkan anda untuk memulai upacara adat ini sesuai
       tertib sopan santunnya yang telah ditetapkan.
TERTIB   3   : SARA  MBESUKONO  TOLEA
            (Adat memulai upacara Adat MOWINDAHAKO dari juru bicara  pihak mempelai
               Laki-laki)
TOLEA         : 
Ø  Dengan penuh hormat yang sangat mendalam, kami meletakkan          ulangan KALO  SARA  yang agung ini, dihadapan anda juru bicara adat  pihak perempuan, dihadapan penguasa, para  pembesar negeri ini,  dihadapan para tetua adat dan agama, serta semua hadirin yang kami  muliakan.
Ø  Teristimewa yang kami hormati, orang tua dan sanak saudara  pihak perempuan
Ø  Atas nama adat KALO  SARA yang diagungkan di negeri ini, adat         leluhur turun temurun
Ø  Kiranya boleh kami mohon bertanya,
Ø  Apakah di pihak perempuan masih ada yang dinanti, kiranya ada mohon diberitahukan,
Ø  Tapi kiranya sudah tak ada yang ditunggu, inginlah kami  memulai acara maksud kami ini.
 PABITARA  :
Ø  Demi adat KALO  SARA yang anda perhadapkan kepada kami,                                       adat yang dihormati, aturan leluhur yang dijunjung tinggi,
Ø  Demi kata yang telah anda tuturkan semua, Demi pertanyaan dan                                        permohonan yang anda lahirkan.
Ø  Maka kami telah dengarkan dan pahami segala isi maksudnya, Rupanya anda ingin bermohon tanya, menanyai kami, apakah kami telah siap menyambut maksud anda,
Ø  Dari keluarga di pihak kami telah tiada yang perlu dinantikan, Bagi mereka yang jauh, maupun mereka yang ada di dekat Semuanya telah hadir dalam upacara ini,
Ø  Olehnya itu, silahkan anda laksanakan maksud hajadnya.
TERTIB  4    : SARA  POMBOWULE AKO   ( Adat Penyuguhan Sirih Pinang )
TOLEA           : 
ØDengan rasa kekeluargaan yang mendalam saya suguhkan sekapur sirih pinang ini kepada anda sebagai pertanda kami ingin bersati, silahkan mencicipinya dan kiranya upacara adat sudah dapat dimulai.
PABITARA   :          
Ø  Dengan ucapan terima kasih atas suguhan anda dan sebagai balasan kami suguhkan pula sekapur sirih pinang kepada anda, kiranya berkenan untuk mencicipinya dan upacara adat ini sudah dapat dimulai.
TERTIB  5    : SARA  MOWINDAHAKO ( Adat  Inti  Penunaian  Mas  Kawin )
TOLEA         :
Ø  Dengan penuh hikmad, kami perhadapkan kembali KALO  SARA yang  agung ini,
Ø  KALO  SARA yang menjadi simbol pemersatu dan persatuan kita secara turun temurun, lambang perdamaian yang diwariskan oleh para leluhur kita sejak dahulu, olehnya itu, demi adat yang kami hamparkan ditengah kita bersama ini,
Ø  Maka besarlah hati dan semangat kami, datang tampil dihadapan pihak wanita yang kami hargai dan hormati untuk menunaikan kewajiban beban adat kami,
Ø  Adat penunaian Mahar dari Ayah Bunda Putra kami  ....................
Ø  Adat Mahar yang kami persembahkan ini, adalah sesuai putusan SARA hasil musyawarah kedua keluarga, kiranya dapat kami  sebutkan satu persatu :
1.      Satu fis kain putih, perlambang hubungan yang suci dari kedua keluarga
2.     Seekor Kerbau Adat, perlambang hubungan ritual kedua keluarga kepada penguasa alam semesta
3.     Sebuah Gong  Adat, yang bunyi gemahnya jauh, perlambang kedua keluarga akan bertambah luas dan besar
4.     Seutas Tali Rantai Emas Adat, perlambang persatuan dan kesatuan kedua keluarga yang akan dibina.
Semuanya ada empat macam. Itulah pokok  Adat  Inti ; yang diminta sebagai perlambang status, kehormatan diri kedua keluarga, sesuai  aturan  adat  perkawinan di Negeri ini.
                        Kemudian kini, menyusul Adat  Cabang, Ranting, dan Daunnya.
1.       88 Real nilai uang, perlambang  harga diri sang putri yang akan dinikahi, menyusul sarung   ……… (tergantung kesepakatan adat masing-masing daerah)  lembar, selaku pelengkap adat alas dasarnya.
2.      Dilengkapi pula dengan seperangkat adat Sara Peana  ( Adat Pemeliharaan Anak semasa Kecil )  sebanyak  5 (lima) jenis, terdiri dari  :
Ø  1 lembar sarung ( Rane-rane mbaa ), perlambang balas jasa seorang  putri terhadap ibu yang telah merawatnya sejak kecil hingga dewasa.
Ø  1 lembar sarung panjang ( Tema-tema ), perlambang balas jasa seorang putri  terhadap ibu yang telah membuai semasa kecil.
Ø  1 buah loyang ( Boku Mbebahoa ), perlambang balas jasa seorang putri terhadap ibu yang telah menyediakan tempat mandi semasa kecil.
Ø  1 buah gayung ( Sandu-Sandu Mbebaho ), perlambang balas jasa         seorang putri terhadap ibu yang telah memandikannya semasa         kecil.
Ø  1 buah lampu ( Siku-Siku Hulo ), perlambang balas jasa seorang putri terhadap ibu yang telah menyediakan penerang disaat merawat bayinya
Ø  Ibarat sebuah pohon yang akarnya 4 daunnya 88 menurut hemat kami bahkan ketentuan hukum adat dan sesuai hasil musyawarah yang kita sepakati bersama.
Ø  kami telah penuhi dan telah kami wujudkan, kiranya dapat diterima dengan kata sepakat jikalau ada kejanggalan serta kekurangan dalam adat dan tutur kata kami, kiranya adatlah yang akan mengurangi dan mencukupinya.
PABITARA   :    
Ø  saudara tolea bersama rombongan keluarga pria yang kami hormati.
Ø  jika memang sudah sesuai dengan mufakat menurut hukum adat, kami akan terima dengan kata sepakat.
Ø  kami tidak akan persulit keadaan, karena adat yang datang maka adat pulalah yang akan menantikan.
Ø  dengan hati yang tulus dan ikhlas dan tangan terbuka kami menyambut baik dan kami menerima adat ini bersama rombongan keluarga pihak pria.
TERTIB  6    : Sara  POMBOLEINO  TULURA  (Adat Penutup kata dalam Upacara)
TOLEA           :          
Ø  segala rasa syukur dan terima kasih, dengan lapang dada yang tidak ternilai,
Ø  kami mengakhiri uraian persembahan adat ini. kalau sekiranya terdapat kekurangan dan kekeliruan kami mohon dimaafkan.
TERTIB  7   : SARA MBOHUENO O’SARA   ( Adat Pengukuhan  Do’a Upacara )
Ø  Satu, Dua, Tiga, Empat,
Ø  Kepada engkau wahai penguasa alam semesta, inilah kami juru bicara adat yang dibebani amanah menjalankan aturan adat yang ketat dan tak dapat dilanggar.
Ø  Dan aturan-aturan tersebut kami telah tunaikan sesuai ketentuan, aturan tingkatan, dan susunannya
Ø  Kiranya ada sesuatu yang salah dan keliru, kami yakin Engkau dapat memaafkan segalanya,
Ø  Dan kepada anak makhluk-MU yang kami adati ini berikan mereka berkat kesejukan hati dalam rumah tangga, laksana berlindung di bawah kerindangan pohon Pisang dan Pohon Sagu, berilah mereka umur yang panjang, laksana Rotan yang tumbuh melangit. tiada batas.
Ø  Karuniakanlah mereka keturunan yang shaleh agar dapat berbakti kepada kedua orang tua, agama, dan bangsa. 
Ø Demikian do’a sumpah kami, jika sikap dan tingkah kami ada yang keliru, mohonlah Engkau memaafkan kami, terima kasih.
 

Follow  Twitter Saya @B_Kavital